IDEAJA.COM – Banyak orang mengira GERD dan maag adalah penyakit yang sama. Padahal, meski gejalanya sekilas mirip, keduanya memiliki penyebab dan penanganan yang berbeda. Salah diagnosis bisa membuat pengobatan tidak efektif dan memperparah kondisi.
Yuk, kenali lebih dalam perbedaan GERD dan maag agar tak salah langkah dalam mengatasinya.
Apa Itu GERD dan Maag?
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan karena katup di antara lambung dan esofagus melemah.
Sementara itu, maag adalah istilah umum untuk nyeri lambung yang disebabkan oleh luka atau iritasi di dinding lambung, biasa disebut dispepsia atau gastritis.
Perbedaan Gejala GERD dan Maag
Untuk GERD:
-
Hindari makan besar menjelang tidur
-
Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi
-
Hindari kafein, alkohol, dan makanan berlemak
-
Obat penekan asam seperti PPI (atas resep dokter)
Untuk Maag:
-
Makan teratur dalam porsi kecil
-
Hindari makanan pedas, asam, dan bersantan
-
Hindari stres dan konsumsi obat NSAID (anti nyeri)
-
Minum antasida atau sucralfate (jika direkomendasikan dokter)
Segera periksakan diri jika:
-
Nyeri dada tak kunjung hilang
-
Muntah darah atau feses berwarna hitam
-
Berat badan turun drastis
-
Gangguan menelan
Meski sering disamakan, GERD dan maag punya gejala, penyebab, dan penanganan berbeda. Mengenali perbedaannya sangat penting agar Anda tidak salah mengambil tindakan. Jika gejala terus berulang, jangan ragu berkonsultasi ke dokter untuk diagnosis dan terapi yang tepat.
Redaksi
IDEAJA.COM — Inspirasi • Cerdas • Inovatif.